Tips Jitu Agar Cepat Hamil
by Hasfinda Fakhir Mufid, S.Keb, Bd.
12 July 2024
HaiMama!
Sebelum mengetahui tips-tips agar cepat hamil, Anda perlu mengetahui bagaimana proses kehamilan terjadi. Yaitu ketika sel sperma berhasil membuahi sel telur yang sudah matang. Kesempatan untuk terjadinya kehamilan pun akan berbeda setiap harinya. Karena tidak setiap hari indung telur wanita mengeluarkan sel telur yang matang. Tak seperti testis yang terus memproduksi sperma, indung telur wanita hanya mengeluarkan satu sel telur matang dalam satu siklus menstruasi. Usianya pun tak panjang, kurang lebih hanya 24 jam. Karena itu, penting untuk pasangan yang sedang merencanakan kehamilan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual, frekuensinya, dan faktor-faktor lain yang mendukung ataupun mengurangi kesempatan terjadinya kehamilan.
Kapan waktu paling potensial?
Waktu yang baik untuk berhubungan intim agar cepat hamil adalah ketika ovulasi terjadi atau saat masa subur. Pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari, ovulasi akan terjadi sekitar hari ke-12 sampai hari ke-16. Berhubungan seksual pada rentang waktu ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sayangnya, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama. Beberapa orang memiliki siklus menstruasi yang lebih panjang atau bahkan lebih pendek dari 28 hari. Tak sedikit juga wanita yang siklus menstruasinya selalu berubah-ubah. Hal ini seringkali membuat bingung dalam penentuan masa subur. Karena itu, Anda perlu memperhatikan tanda-tanda masa subur yang ditunjukkan oleh tubuh. Seperti perubahan suhu basal, perubahan lendir serviks, perubahan air liur, dan lain-lain. Lebih lengkapnya, artikel ini bisa membantu Anda mengenali tanda-tanda masa subur.
Saat masa subur, Anda bisa berhubungan intim setiap dua hari sekali. Tak perlu khawatir akan melewatkan masa hidup sel telur, karena sel sperma dapat bertahan hidup lebih lama di dalam rahim hingga bertemu sel telur yang sudah matang.
Bagaimana frekuensi berhubungan intim yang baik agar cepat hamil?
Ini akan menjadi jawaban untuk Anda yang memiliki siklus menstruasi yang selalu berubah-ubah hingga sulit menentukan masa subur hanya dari catatan tanggal atau tanda-tandanya.
Frekuensi berhubungan intim yang baik untuk mendapatkan kehamilan adalah 2 – 3 kali seminggu. Ini adalah frekuensi yang ideal untuk mendapatkan sel sperma yang berkualitas dengan kuantitas yang memadai agar pembuahan terjadi. Proses pembentukan sperma memang terjadi setiap hari. Namun, untuk mendapatkan sel sperma yang berkualitas dengan jumlah yang memadai membutuhkan waktu kurang lebih 72 jam. Jika Anda ingin cepat hamil, melakukan hubungan seksual yang terlalu sering pun tidak baik. Karena hal itu dapat mengurangi kualitas dan kuantitas sel sperma.
Seperti penjelasan sebelumnya, dengan bantuan lendir serviks, sel sperma mampu bertahan hidup hingga 5 hari di saluran reproduksi wanita. Jadi, Anda tidak perlu khawatir sel sperma akan melewatkan pertemuan yang krusial dengan sel telur.
Apa saja faktor pendukung lainnya?
1. Posisi
Posisi misionaris (suami di atas istri) adalah posisi yang sangat disarankan jika Anda ingin cepat hamil. Pada posisi ini, serviks wanita akan tergenangi oleh cairan ejakulasi sehingga sel sperma dapat masuk dengan sendirinya ke dalam rahim. Pemberian bantal di bawah pinggul istri juga dapat lebih memperbesar kemungkinan masuknya sel sperma ke dalam rahim sehingga meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.
2. Waktu berhubungan intim
Sebuah penelitian yang mengumpulkan sampel cairan ejakulasi dari 7068 pria di jam 7.30 pagi, mendapatkan hasil bahwa sel sperma di pagi hari adalah yang paling berkualitas. Tak hanya itu, hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa jumlahnya sangat memadai untuk terjadi pembuahan dan juga memiliki bentuk yang normal. Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut, waktu berhubungan intim yang baik agar cepat hamil adalah di pagi hari.
Demikian beberapa cara agar cepat hamil yang bisa coba Anda terapkan bersama pasangan. Selain tips di atas, Anda bisa membaca artikel ini untuk mengetahui faktor-faktor lain yang bisa menurunkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Sehingga Anda dan pasangan dapat menghindarinya sedini mungkin.
Referensi :
- Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
- Min Xie, Khyra Sarah Utzinger, Kerstin Blickenstorfer & Brigitte Leeners. 2018. Diurnal and Seasonal Changes in Semen Quality of Men in Subfertile Partnerships. Chronobiology International, 35:10, 1375-1384.
- L, Tao & Kendall K. 2013. Sinopsis Organ System Reproduksi. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Grup.